Selamat datang di Blog PLAT R

Ketahui yang Benar tentang Aki Kering

Pengguna sepeda motor terutama model baru, kerap memilih menggunakan aki kering sebagai sumber utama kelistrikan. Aki jenis tersebut dipilih karena relatif bebas perawatan, tanpa harus mengisi ulang cairan asam sulfat (H2SO4).
Namun, sebutan aki kering ternyata kurang tepat. Karena pada dasarnya semua aki itu berisi cairan. Istilah aki kering murni hanya cocok disebuat untuk batu baterai, sedangkan semua aki yang digunakan pada kendaraan bermotor, pasti ada unsur cairan di dalamnya.
“Bukannya salah tapi tidak tepat, karena memang secara kasat mata tidak terlihat adanya cairan, atau bahkan ketika diguncang-guncang tidak terasa ada air, namun bukan berarti tidak terdapat unsur air di dalamnya,”
Keberadaan air tidak terlihat disebabkan karena separator yang memiliki sifat dapat menyerap cairan, seperti kanvas atau popok bayi, sehingga bisa terserap. Aki jenis ini kurang tepat jika disebut kering, tapi lebih ideal diberi nama maintenance free (MF). Pasalnya, arus listrik pada aki akan timbul karena reaksi kimia dari cairan asam sulfat (H2SO4) dan pumblum sulfat (P2SO4).
“Penggunaan separator yang dapat menyerap air itu dimaksudkan untuk memperkecil penguapan. Selain itu juga ketika pendistribusian dan posisi aki miring atau terbalik, air tidak bergerak liar sehingga rembes keluar. Kecilnya penguapan tersebut juga membuat aki MF menjadi lebih awet dibanding aki konvensional biasa,”.
Maka dari itu, akan lebih tepat jika kita menyebut aki MF bukan aki kering. Karena kebanyakan sistem aki seperti ini digunakan untuk model aki maintenance free (MF). Namun untuk produk aki MF Yuasa untuk mobil tetap dibuat basah dan kelebihan air, karena disesuaikan untuk iklim di Indonesia yang bersuhu tropis.
Previous
Next Post »
Thanks for your comment